2016: Short Story Collection (ID)

4 titles (214 words) - 1 min read

WRITING - BAHASA INDONESIA

Senyuman

3/02/2016

Gawat.

Jantungku berdebar, enigma memecah keheningan memojokkanku menuju tepi tebing tajam.

Pandangan para pendosa itu menghakimiku, menyentak keras bebatuan dan menghancurkannya dalam sekali pijak.

Menghilangkan jarak diantara kami hingga dua meter di hadapan.

Manik-manik itu memandangku nanar tanpa sebuah perasaan.

Kemudian, tangan-tangan itu terangkat. Jemari-jemari lentik itu menunjukku, dan, diantara legangnya keheningan mereka tersenyum.

Alur

10/02/2016

Baunya berubah ketika rentetan gambar diputar.

Dandelion bermekaran saat aku bertemu matahari kala itu.

Ketika berpindah ke halaman selanjutnya, kesatria menghadang.

Manis. Frasa yang diucapnya membuatku tersenyum.

Terdengar gemuruh melodi dari seorang pangeran, lembut nan dingin.

Kemudian sang Emperor datang.

Gagak

23/06/2016

Aku kembali dari sebuah lembah

Bebatuan nampak gelap, mengandai-andai ketika dipijak.

Tubuh menapak di atas kabut.

Saat waktu berputar, sang pemikir kembali.

Hanya ikan yang bisa menyelami samudra.

Dimana sang meerkat tinggal?

Gagak kembali dengan matahari di cengkraman.

Dalam sayapnya sebuah pantulan terlihat.

Sosok itu dingin, bibirnya yang kaku mengucap kalimat;

“Siapa kau?”

Pertanyaan

14/07/2016

Di sana, aku menemukan diriku tenggelam.

Dalam, di bawah bayang-bayang kenyataan.

Di sana nampak seorang wanita, berdiri tegap dalam sebuah kehampaan yang tidak dapat dijelaskan oleh frasa.

Iris kelabu itu menatap tubuh tak bernyawa ini tanpa setitik emosi.

Kemudian, bibirnya yang pucat mengucap kalimat—diikuti intonasi sebuah pertanyaan;

“Kenapa kau di sini?”