2019: Short Story Collection (ID)
3 titles (259 words) - 1 min read
WRITING - BAHASA INDONESIA
Ancaman
12/28/2019
“Kau tahu, guru kimia ketika sma pernah bilang, 'kelemahan manusia itu garis vertikal sejajar yang ditarik ke bawah dari titik tengah tulang tengkorak'
Kau masih ingat itu, teman sebangkuku yang kini ditangkap karena penggelapan uang negara?” Tanyaku sembari memerhatikanmu yang duduk bersebrangan denganku.
Kursi yang kau duduki—yang juga mengikat kedua tanganmu ke belakang—sesaat bergerak. Dengan wajah penuh lebam, kau masih bisa terkekeh menanggapinya.
“Apa itu sebuah ancaman?” Sebuah pertanyaan yang diikuti senyuman darimu.
Aku ikut tersenyum, “entahlah.”
Pergi
8/31/2019
“Hei, aku ingin bertanya.”
Suaraku memecah hening di antara kita, membuat pandanganmu yang sedari tadi terfokus pada kertas yang kau pegang sejenak beralih padaku.
“Apa?” kau bertanya tanpa perubahan nada suara.
Aku tidak menjawab, membiarkanmu semakin terdiam menunggu balasan.
“Apa?” kau mengulang kalimat itu, tanda geram akan reaksi yang kuberikan.
Aku meminta maaf sembari tertawa kecil sebelum akhirnya bertanya, “jika bulan mengintari bumi karena ada orbit yang ditetapkan Tuhan untuknya.
Lalu, jika orbit itu menghilang, akankah dia menetap?”
Pembicaraan
7/25/2019
“Cinta? Ah, jangan. Topik itu terlalu berat.”
Bibirmu kau tarik turun sembari menggumam kesal, kelihatan sekali kalau kau tidak puas dengan jawabanku tadi.
“Lalu, tema apa yang akan kita ceritakan?” Tanyamu dengan nada ketus.
Tawa kecil keluar dari mulutku. Dan, bukannya langsung menjawab pertanyaanmu, aku malah menengadahkan wajah untuk melihat langit malam di atas kita. Membuat gumamanmu semakin kencang dan tawaku semakin berlanjut karena mengetahuinya.
“Hei, jangan tertawa! Jawab aku!” Ucapmu setengah menjerit. Aku meminta maaf sebelum benar-benar menjawab,
“Bagaimana jika kita bicara tentang angan, impian, dan harapan? Menurutku itu lebih menarik.”
